Saturday 29 August 2020

Indonesia Maju 🇮🇩

 

Beberapa hari yang lalu, kita melewati hari yang monumental bagi Bangsa Indonesia yaitu hari kemerdekaan Indonesia ke-75. Di seluruh Nusantara meskipun terdapat wabah covid-19, kita merayakan hari ini baik dengan melaksanakan upacara secara langsung atau tidak, mengibarkan sang merah putih depan rumah, maupun melaksanakan lomba tujuh belasan. Ini semua dilakukan untuk meningkatkan semangat berjuang, rasa patriotisme, dan paling penting yaitu mengenang para pahlawan yang telah gugur maupun yang tidak yang telah berusaha dengan jerih payah, rela berkorban hingga titik penghabisan untuk bangsa kita ini merdeka dari para bangsa penjajah.

Maka dengan itu, kita harus berusaha mengenang para pahlawan ini agar usaha mereka tidak tersia-siakan, karena “Bangsa yang maju ialah bangsa yang menghargai jasa para pahlawannya”. Cara yang paling mudah untuk dapat mengenang perjuangan pahlawan kita terutama untuk anak muda adalah belajar dengan tekun dan rajin, juga mengenal nama-nama pahlawan dan perjuangannya mereka untuk bangsa kita.

Kita mengetahui banyak pahlawan besar bangsa kita seperti Pangeran Diponegoro, Cut Nyak Dien, Pattimura, Sultan Hasanudin, Sebagai contoh pahlawan perjuangan dahulu. R.A. Kartini dan Dewi Sartika sebagai pahlawan pejuang hak para wanita. KI Hajar Dewantara sebagai bapak Pendidikan. Dan Soekarno dan Moh.Hatta sebagai Bapak Proklamator dan masih banyak lagi. Tetapi ada beberapa pahlawan yang memiliki perjuangan besar tetapi namanya hanya pernah didengar atau dilihat.

Inilah beberapa contoh pahlawan yang berdampak besar tetapi jarang diketahui :
1. Frans Kaisepo
Beliau adalah tokoh yang bisa kita lihat pada mata uang Rp 10.000,00terbaru yang diedarkan. Tahun 2016. Frans Kasiepo adalah salah satu pahlawan yang berasal dari Papua yang rela berjuang mempertahankan persatuan dan kesatuan Indonesia. Pasca kemerdekaan Indonesia, beliau berperan sebagai Envoy Republik serta terus memantau resistance movementdi Papua agar Belanda bisa keluar Indonesia. Setelah berhasil melawan penjajah, Frans Kaisiepo menjabat sebagai gubernur di Irian Barat hingga tahun 1973.

2. Abdul Halim Perdanakusuma
Beliau lahir di Sampang, 18 November 1922 dan harus menghembuskan nafas terakhirnya pada tanggal 14 Desember 1947 saat menjalankan tugas semasa perang Indonesia - Belanda di Sumatra (yang sekarang menjadi bagian dari Malaysia), yaitu ketika ditugaskan membeli dan mengangkut perlengkapan senjata dengan pesawat terbang dari Thailand. 

3. Sayuti Melik
Peran beliau pada saat pembacaan naskah proklamasi sangatlah besar, ia adalah pengetik naskah proklamasi yang dibacakan oleh Presiden Soekarno pada hari kemerdekaan. Sayuti Melik juga adalah anggota PPKI. Sayuti Melik mendirikan koran Pesat di Semarang yang terbit tiga kali seminggu dengan tiras 2 ribu eksemplar. Namun sayangnya, ia harus ditangkap Jepang pada 1942 dan perusahaan persnya dibredel. Kini namanya dikenang sebagai pengetik naskah proklamasi yang bersejarah itu. 

4. S.K. Trimurti
S.K. Trimurti adalah pahlawan wanita yang berperan penting dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Jika kamu pernah mendengar nama Sayuti Melik, seorang pengetik naskah proklamasi, maka S.K Trimurti adalah istri beliau. Perjuangan S.K. Trimurti untuk menjadi seorang wartawati, guru, sekaligus penulis membuatnya harus ditangkap hingga dipenjara. S.K. Trimurti berusaha menyadarkan bangsa Indonesia bahwa negara ini sedang dijajah. Ia tetap menulis beberapa surat kabar dan memperjuangkan kebebasan pers, berekspresi, hingga memperjuangkan kaum-kaum yang tertindas. 

5. Djamin Ginting
Seorang tokoh pejuang kemerdekaan yang berasal dari Karo, Sumatera Utara dan memiliki kontribusi besar dalam bidang militer adalah Letnan Jenderal TNI Djamin Ginting. Beliau pernah bergabung dalam Pasukan Pembela Tanah Air (PETA) sebagai ajang untuk mendapatkan pengetahuan dasar militer. Setelah itu, beliau pun menyebarkan semangat perjuangan pada para pemuda untuk tetap bertahan dalam melawan Jepang. Kontribusi pasca kemerdekaan yang dilakukan Djamin Ginting adalah menjadi seorang sekretaris presiden sekaligus wakil sekretaris RI. Beliau juga didaulat sebagai seorang Duta Besar RI di Kanada.

Akhir kata, kemerdekaan yang kita rasakan hari ini merupakan hasil jerih payah perjuangan pahlawan-pahlawan yang telah banyak berjasa bagi Bangsa Indonesia. Jasa para pahlawan tersebut mencakup berbagai aspek kehidupan, tidak hanya kebebasan, tetapi juga emansipasi wanita dan pendidikan. Para pahlawan tersebut berhak dikenang atas jasa-jasa mereka, sebagai sumber inspirasi generasi penerus bangsa.

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit, sed diam nonummy nibh euismod tincidunt ut laoreet dolore magna Veniam, quis nostrud exerci tation ullamcorper suscipit lobortis nisl ut aliquip ex ea commodo consequat.

0 comments:

Post a Comment

Contact Us

Phone :

+62 8118778605

Address :

Duren Sawit
Jakarta Timur

Email :

email_support@youradress.com

Search This Blog

Powered by Blogger.

Blog Archive